RAKET SEBAGAI ALAT PEMUKUL DALAM OLAHRAGA BULUTANGKIS

Raket Sebagai Alat Pemukul Dalam Olahraga Bulutangkis

Raket, sebagai alat pemukul dalam olahraga bulutangkis, dapat diperoleh dengan harga yang sangat berpariasi: mulai dari Harga puluhan ribu rupiah sampai berharga Jutaan rupiah atau bahkan bisa lebih mahal lagi.

            Pada masa awal perkembangannya hingga tahun 1970-an, dikenal raket yang rangkanya terbuat dari kayu. Seteleh itu, dikenal raket yang rangkanya terbuat dari aluminium atau logam-logam ringan lainnya. Saat ini, hampir semua rangka raket yang beredar di pasaran terbuat dari bahan campuran serat karbon dan beberapa diantaranya campuran titanium. Pemanfaatan bahan campuran serat karbon atau campuran titanium sebagai rangka raket, memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan bahan kayu, antara lain:
  • bentuknya tidak mudah berubah (tidak mudah melenting), sehingga tidak perlu menjepitnya dengan rangka pengepres pada saat tidak digunakan;
  • lebih ringan, sehingga lebih mudah untuk diayunkan sesuai dengan jenis dan arah pukulan yang diinginkan pemakainnya;
  • tegangan senarnya dapat lebih tinggi, sehingga mampu menghasilkan laju shuttlecocks yang lebih kencang;
  • relatif lebih tahan terhadap perubahan cuaca, sehingga dapat lebih awet dan menghemat pengeluaran. 
          Peraturan Bulutangkis tidak menyebutkan persyaratan-persyaratan khusus mengenai raket. Umumnya, panjang raket 65-67 cm dan beratnya 100-200 gram (untuk raket dari bahan campuran serat karbon atau titanium). Untuk tali (senar) raket, dewasa ini umumnya terbuat dari bahan nilon kualitas tinggi dengan diameter 0.65-0.70 mm.

        Pilihlah raket Anda berdasarkan ukuran, keseimbangan, seperti pegangan, ayunan, dan tegangan tali (senar) yang cocok dengan Anda. Jangan memilih raket berdasarkan rupanya yang menarik atau harganya yang mahal            


Pegangan Raket (Grip)
Ada tiga cara untuk memegang raket dalam permainan Bulutangkis: Forehand, Backhand dan Frying Pan.

        Pegangan Forehand dapat digunakan untuk setiap gerakan pukulan. Beberapa pemain bahkan mengatakan bahwa mereka dapat melakukan semua jenis pukulan hanya dengan menggunakan cara pegangan Forehand, tanpa mengganti cara pegangan lainnya. Tapi, banyak pemain, bagaimana pun masih mengubah letak ibu jari pada pukulan-pukulan mereka dengan mengganti pegangan dari Forehand menjadi Backhand.

        Ada beberapa hal dasar yang harus diperhatikan:
  • Jangan memegang raket dengan jari-jari merapat sejajar;
  • Peganglah raket dengan kuat, tapi jangan terlalu erat;
  • Gunakan raket sebagai perpanjangan dari lengan Anda.

Forehand Grip (Pegangan untuk pukulan dengan telapak tangan menghadap ke depan)

Peganglah leher raket dalam tangan kiri, dengan bidang raket tegak lurus tubuh Anda. Tempatkan tangan kanan Anda pada tali raket (senar) dan geser ke arah pegangan raket sehingga tengah-tengah dari bagian bawah telapak tangan berada pada ujung pegangan raket.

        Pegangan raket harus terletak menyilang pada telapak tangan dan jari-jari tangan kanan Anda. Jari telunjuk harus agak terpisah sedikit dari jari-jari lain seperti hendak menarik mainan pistol air. Ibu jari akan melingkar wajar pada sisi kiri dari pegangan raket. Jari-jari agak renggang letaknya satu sama lain.

Backhand Grip (Pegangan untuk pukulan dengan telapak tangan menghadap ke belakang)

Satu-satunya perbedaan antara pegangan untuk melakukan pukulan forehand dan backhand ialah letak Ibu Jari yang dipindahkan dari kedudukan melingkari sisi pegangan raket (untuk forehand) menjadi posisi tegak di sudut kiri atas dari pegangan tersebut (untuk backhand). Dengan posisi seperti itu, memungkinkan Anda menggunakan sisi dalam dari ibu jari sebagai pengungkit ketika melakukan gerakan memutar lengan dan tangan pada saat melakukan pukulan backhand.

        Beberapa pelatih menganjurkan pegangan dengan ibu jari ke atas (thumb-up grip) untuk pukulan backhand, dengan raket diputar seperempat putaran ke kanan sehingga ibu jari rapat pada pegangan raket.

        Pegangan khusus ini sangat berguna untuk orang-orang yang baru belajar. Karena, ibu jari memberikan tenaga ekstra pada pukulannya. Tapi, dengan menggunakan cara pegangan ini pemain tidak dapat melakukan pukulan backhand yang efektif hingga ke garis belakang lawan bila shuttle berada dibelakang tubuh pemain.

Frying pan grip (Pegangan panci penggorengan)

Cara pegangan ini terutama dipakai untuk melakukan dan mengembalikan pukulan servis, serta dalam permainan net (jaring) pada permainan yang membutuhkan pukulan-pukulan pendek.

        Jangan menggunakan cara pegangan Frying pan dalam permainam tunggal karena cara pegangan ini memperpendek raket dan hanya pukulan forehand yang dapat dilakukan secara efektif tanpa menggunakan cara pegangan tersebut.

        Letakkan raket di lantai, pegang dan angkatlah dengan bidang raket sejajar tubuh Anda. Dalam keadaan seperti ini, Anda merasa seperti memegang panci penggoreng atau palu. Ujung pegangan raket akan menonjol sepanjang kurang lebih 2,54 cm (1 inchi) di bawah telapak tangan. 


Pukulan Servis (Service)
Pukulan servis (service) merupakan pukulan pertama yang mengawali suatu permainan Bulutangkis. Pukulan ini boleh dilakukan baik dengan  forehand maupun dengan backhand. Pukulan servis dengan forehand banyak dilakukan dalam permainan tunggal, sedangkan pukulan servis dengan backhand unumnya digunakan dalam permainan ganda. Meskipun demikian, mengingat semakin berkembangnya permainan menyerang dengan smes-smes (smash) tajam yang bahkan dapat dilakukan dengan sempurna dari daerah belakang oleh beberapa 'pemain serang' handal, dewasa ini banyak pula pemain tunggal yang melancarkan pukulan servis dengan backhand yang rendah dan pendek.

        Menurut peraturan, ketika pukulan servis dilakukan, shuttle tidak boleh melebihi pinggang pemain yang sedang melaukan servis. Selain itu, bidang kepala raket juga tidak boleh lebih tinggi daripada tangan yang memegang raket tersebut. Karena aturan diatas, pukulan servis pada permainan Bulutangkis harus selalu mengarah ke atas dan lebih bersifat sebagai pukulan menjaga diri daripada pukulan menyerang. Hal ini sangat berbeda dengan pukulan servis dalam permainan tenis.

        Dalam permainan Bulutangkis, baik pelaku maupun penerima servis harus berdiri di dalam bidang servis (maupun bidang penerimaan servis) yang ditentukan. Bidang tersebut dibatasi oleh garis servis panjang dan pendek, garis tengah dan garis tepi. Bagian dari kedua kaki pemainharus menyentuh lantai dalam posisi diam sampai pukulan servis dilakukan. Kaki yang menyentuh atau ada di atas garis batas bidang servis, dianggap berada di luar bidang servis. Hal ini berlaku baik untuk pelaku maupun penerima servis. Peraturan ini penting terutama dalam permainan ganda, gunanya untuk menjaga agar penerima servis tinggal di tempatnya dan tidak bergerak melangkahi garis batas servis pendek sebelum shuttle dipukul. Ketentuan ini tidak berlaku bagi partner main dari pelaku maupun penerima servis. Jadi, partner main dari pelaku maupun penerima servis boleh bebas mengambil posisi berdiri, asal mereka tidak menutupi atau menghalangi pandangan pemain lawan.

        Dalam turnamen-turnamen resmi, baik tingkat nasional, regional maupun internasional, seorang panitia resmi dipakai untuk menjadi hakim pukulan pertama bagi masing-masing pihak yang bermain. Hakim ini bertanggung jawab memperhatikan kaki maupun cara pelaku servis ketika melakukan servis, sedangkan wasit utama bertanggung jawab memperhatikan kaki penerima servis. Bila terjadi pelanggaran oleh pelaku servis, maka pelaku servis dinyatakan melakukan kesalahan (fault) dan ia kehilangan kesempatan untuk melakukan servis. Sebaliknya bila pelanggaran dilakukan oleh penerima servis, maka penerima servis dinyatakan melakukan fault dan hal itu berarti tambahan angka (point) bagi pihak pelaku servis.

Servis Tunggal Dalam (Deep Singles Service) 
Servis yang tinggi dan dalam (high deep serve) sangat penting dalam permainan tunggal. Dengan melancarkan servis seperti ini, lawan Anda terpaksa membuat pukulan yang baik supaya dapat menyerang Anda, jika ia tidak berhasil melakukan pukulan yang baik, maka Andalah yang akan mempunyai kesempatan untuk menyerang dia.

        Ambillah posisi kira-kira 90-120 cm di belakang garis servis pendek, dengan kaki kiri di muka. Berdirilah dengan enak dan kaki agak terbuka berjarak 30-40 cm satu sama lain. Tumpukan berat badan Anda pada kaki kanan. Pada posisi permulaan ini, bahu kiri Anda harus mengarah ke tubuh lawan Anda. Peganglah raket kira-kira setinggi pinggang di belakang tubuh Anda dengan pergelangan tangan teracung.

        Peganglah shuttle pada kepalanya, di antara ibu jari dan telunjuk Anda, dan rentangkan tangan Anda kira-kira setinggi bahu sehingga shuttle dapat dijatuhkan (bukan dilemparkan) dengan jarak yang cukup jauh dari tubuh Anda.

        Pada saat shuttle dijatuhkan, ayunkan raket Anda ke bawah dan ke muka. Bersamaan dengan itu, pindahkan berat badan Anda dari kaki kanan (yang berada dibelakang) ke kaki kiri (yang berada di muka), dan putarlah tubuh Anda ke kiri sehingga tubuh Anda menghadap ke arah melayangnya shuttle pada saat raket menyentuh shuttle. 

        Pergelangan tangan Anda otomatis akan berubah posisi, dari posisi teracung menjadi posisi lurus, dan berada di depan tubuh dengan tinggi antara lutut dan pinggang ketika terjadi persentuhan antara raket dan shuttle tersebut.

        Sesaat setelah raket menyentuh shuttle, terjadi gerakan putar yang cepat dari lengan bawah dan pergelangan tangan ke arah dalam. Gerakan akhir raket pada pukulan servis ini harus menyebabkan bidang raket pada ketinggian melampaui bahu kiri Anda. Orang yang baru mulai belajar, kadang-kadang menunggu terlalu lama sebelum melepaskan shuttle dan mengayunkan raket sebelum shuttle dijatuhkan. Hal ini akan mengakibatkan shuttle terpukul oleh rangka raket atau bahkan tidak terkena pukulan sama sekali.     

Gerakan permulaan mengayunkan raket dan saat menjatuhkan shuttle harus selalu bersamaan. Sesudah Anda melakukan gerakan servis ini, langsung melangkah ke muka dan buatlah supaya garis batas tengah berada di antara kaki Anda. Posisi ini merupakan pangkalan tempat Anda selalu kembali setelah melakukan setiap pukulan.

        Beberapa petunjuk untuk melakukan pukulan servis tunggal dalam
  1. Berdirilah dengan enak dan pusatkan sebagian besar berat badan pada kaki belakang Anda.
  2. Rentangkan lengan kiri ke depan dan jatuhkan shuttle tepat sebelum mengayunkan raket ke muka.
  3. Putarlah bahu dan pinggul Anda pada saat berat badan berpindah dari kaki belakang ke kaki muka.
  4. Pergelangan tangan dan lengan bawah harus berputar pada saat shuttle disentuh oleh raket.
  5. Gerakan tangan kanan pada akhir servis harus berada tinggi dan usahakan melampaui bahu kiri.
  6. Jangan mengangkat atau menggeser kedua kaki Anda sampai saat shuttle dipukul.
  7. Arahkan shuttle tinggi dan jauh.
  8. Jangan mendorong shuttle, tetapi pukullah.
Servis Ganda Pendek (Short Doubles Service)
Banyak pemain ganda menggunakan servis pendek dan rendah karena perbedaan panjang bidang servis. Dalam permainan tunggal, Anda dapat melaukan servis hingga ke garis belakang lapangan lawan yang berjarak 6,70 meter (22 kaki) dari jaring, tetapi dalam permainan ganda, Anda harus mengarahkan servis Anda ke bidang yang 76 cm (2 1/2 kaki) lebih pendek.

        Kadang-kadang suatu pasangan ganda memberikan servis tinggi, tetapi ini hanya bila servis pendek mereka buruk atau mereka mempunyai pertahanan yang kuat terhadap pukulan smes.

        Umumnya dalam permainan ganda, Anda akan berdiri agak lebih dekat (antara 30-60 cm) dengan garis servis pendek dibandingkan dalam permainan tunggal. Hal ini disebabkan pemain yang melakukan servis bertanggung jawab untuk menerima semua permainan net/jaring bila ia yang melakukan servis pendek.

        Peraturan yang menyatakan bahwa bidang raket harus berada di bawah tangan yang memegang raket ketika melakukan servis, sering kali dilanggar tanpa sadar.

        Posisi permulaan sangat mirip dengan posisi pada permainan tunggal. Bedanya, raket tidak ditarik begitu jauh ke belakang dan shuttle tidak dipegang begitu tinggi oleh tangan kiri.

        Shuttle sebaiknya dipegang lebih rendah daripada ketika melakukan servis tunggal dalam, sehingga waktu antara menjatuhkan shuttle dan memukulnya lebih singkat. Shuttle disentuh raket pada ketinggian sekitar pinggang pemain dan lebih ke sebelah kanan pemain dibandingkan pada pemainan tunggal. Shuttle diantar ke seberang jaring, tidak dipukul seperti ketika melakukan servis tunggal dalam. Pukulan dilakukan dengan gerakan terayun ringan yang dibuat dengan pergelangan tangan tetap dalam posisi teracung. Dua alasan untuk tidak meluruskan pergelangan tangan yaitu: (1) bila Anda melakukan pukulan dengan pergelangan tangan, Anda akan kehilangan kontrol dan shuttle akan meloncat agak tinggi ketika menyeberangi jaring, sehingga lawan Anda akan dapat mematikannya, dan (2) dengan posisi pergelangan tetap teracung, Anda terhindar dari kemungkinan melakukan servis yang menjentik.
  
        Shuttle harus mencapai ketinggian maksimum tepat sebelum mencapai pinggir atas jaring, sehingga pada saat menyeberangi jaring maka shuttle akan jatuh dengan arah ke bawah. Servis pendek yang baik akan jatuh paling jauh 15 cm di belakang garis servis pendek.

        Pindahkan berat badan dari kaki kanan ke kaki kiri tepat sebelum shuttle tersentuh raket, dan sedikit sekali gerakan atau ayunan lanjutan serta gerakan putar tubuh dilakukan.

        Beberapa petunjuk untuk melakukan servis ganda pendek :

(1) Peganglah shuttle pada ketinggian dada.
(2) Pukullah shuttle pada ketinggian sedikit di bawah pinggang.
(3) Antarlah shuttle, jangan dijentikkan.
(4) Pergelangan tangan dalam posisi teracung dan teguh selama gerakan ayunan.
(5) Shuttle harus berada dalam keadaan menurun ketika sedang melampaui jaring.
(6) Jangan menggerakkan kedua kaki Anda sampai shuttle disentuh raket.

        Gunakan sebanyak mungkin shuttle dan lakukan pukulan-pukulan servis pendek sehingga dapat melihat dan merasakan gerakan tubuh dan arah melayangnya shuttle yang benar. Hal ini akan melatih Anda untuk membuat servis pendek dan rendah yang baik, yang tidak dapat dismes oleh lawan.