SEPAK TAKRAW (THE SPORT OF TAKRAW)

SEPAK TAKRAW (THE SPORT OF TAKRAW)


Sepak takraw berasal dari dua kata yaitu sepak dan takraw. Sepak berarti gerakan menyepak sesuatu dengan kaki, dengan cara mengayunkan kaki ke depan atau ke sisi, dan takraw berarti bola atau benda bulat yang terbuat dari anyaman rotan (rattan).

        Berdasarkan asal katanya tersebut, sepak takraw didefinisikan sebagai olahraga yang dimainkan dengan menyepak bola yang terbuat dari anyaman rotan. Berdasarkan bentuk permainannya, sepak takraw ini merupakan kombinasi olahraga sepak bola dan bola voli. Sepak takraw memainkan bola seperti halnya bola voli, tapi tidak menggunakan tangan, melainkan dengan kaki.


SEJARAH SEPAK TAKRAW

Menurut catatan sejarah, permainan sepak takraw berasal dari jaman Kesultanan Melayu (634 sd 713) dan dikenal sebagai sepak raga dalam bahasa melayu. Bola tersebut dari anyaman rotan dan pemain berdiri membentuk lingkaran. 

        Catatan tentang sepak raga ini terdapat dalam sejarah Melayu, Ketika Pemerintahan Sultan Mansur Shah Ibni Almarhum Sultan Muzzaffar Shah (1459 sd 1477), seorang putranya bernama Raja Ahmad telah dibuang dari kerajaan karena membunuh anak Bendahara akibat persengketaan ketika bermain sepak raga. Raja Ahmad kemudian diangkat menjadi Sultan di Pahang, bergelar Sultan Muhammad Shah I Ibni Almarhum Sultan Mansur Shah.

        Pada tahun 1940-an sepak takraw mengalami perkembangan. Permainan ini mulai menggunakan net / jaring dan peraturan angka. Di Filipina permainan ini disebut sipa, di Burma disebut chinlone, di Laos disebut maradong, dan di Thailand disebut takraw saja. 


DASAR PERMAINAN        

Jumlah Pemain  

Sepak takraw dimainkan oleh dua tim, masing-masing tim terdiri dari tiga orang pemain inti dan satu pemain cadangan.

        Berdasarkan posisinya, pemain sepak takraw dibedakan menjadi tekong, apit kiri, dan apit kanan. Tekong adalah pemain yang bertugas menyepak bola saat memulai permainan. Posisinya berada di lingkaran tengah lapangan. Apit Kanan bertugas sebagai pelambung, mengumpankan bola kepada tekong untuk disepak. Posisinya dipojok depan kanan lapangan. Sementara Apit Kiri berjaga di pojok depan kiri lapangan.

Lapangan Permainan 

Spesifikasi lapangan sepak takraw adalah :
  • Panjang lapangan : 13,40 meter.
  • Lebar lapangan : 6,10 meter.
  • Garis tepi lapangan dibuat berukuran 4 cm, diukur dari pinggir sebelah luar.
  • Areal bebas minimal 3 meter dari garis luar lapangan bebas dari rintangan.
  • Centre circle yaitu garis tengah lapangan berukuran 2 cm.
  • Quarter circle yaitu garis seperempat lingkaran dipojok kanan dan kiri garis tengah dengan jari-jari 90 cm, diukur daari garis sebelah dalam.
  • The service circle adalah lingkaran service yang berada di tengah lapangan, dengan jari-jari 30 cm. Jarak dari titik tengah lingkaran ke garis belakang 2,45 meter, jarak dari titik tengah lingkaran ke garis tengah 4,25 meter, jarak dari titik tengah lingkaran ke garis samping lapangan 3,05 meter.
  • Tekong melakukan servis berada di dalam servis circle. Sedangkan apit kanan melakukan umpan bola ke tekong berada di dalam quarter circle sebelah kanan. Dan apit kiri berada di dalam quarter circle sebelah kiri.
Ukuran Net

Spesifikasi Net adalah :
  • Net terbuat dari tali atau benang kuat atau nilon, di mana tiap lubangnya memiliki lebar 6 sd 8 cm.
  • Lebar net 70 cm dengan panjang 6,10 meter.
  • Putra : Tinggi net 1,55 meter di bagian pinggir dan minimal 1,52 meter di bagian tengah.
  • Putri : Tinggi net 1,45 meter di bagian pinggir dan minimal 1,42 meter di bagian tengah.
  • Kedudukan tiang net 30 cm di luar garis pinggir.
Bola Yang Dipakai

Spesifikasi bola sepak takraw adalah :
  • Bola terbuat dari rotan berlapis 9 atau 11 lilitan yang dianyam bulat.
  • Lingkaran bola 41 sd 43 cm dengan jumlah lubang 12.
  • Berat bola 160 sd 180 gram.
Aturan Pertandingan

Kesalahan-kesalahan


Kesalahan pihak pembuat servis :  
  1. Ketika pelambung masing memainkan bola, melemparkan bola pada teman sendiri, memantulkan, melempar dan menangkap lagi setelah wasit menyebut posisi angka.
  2. Ketika pelambung mengangkat kaki, menginjak garis, menyentuh atau melewati garis di bawah net ketika melakukan lambung bola.
  3. Tekong melompat saat melakukan servis, kaki tumpuan tidak berada dalam lingkaran atau menginjak garis lingkaran servis.
  4. Tekong tidak menyepak bola yang dilambungkan kepadanya.
  5. Bola menyentuh salah seorang pemain sendiri sebelum bola melewati net.
  6. Bola jatuh di luar lapangan.
  7. Bola tidak melewati net.
Kesalahan pihak penerima servis
Berusaha mengalihkan perhatian lawan seperti isyarat tangan, menggertak, bersuara keras, atau membuat keributan.

Kesalahan kedua pihak :
  1. Ada pemain yang mengambil bola di lapangan lawan.
  2. Menginjak dan melewati garis tengah lapangan.
  3. Ada pemain yang melewati lapangan lawan, walaupun di atas atau bawah net.
  4. Memainkan bola lebih dari tiga kali.
  5. Bola mengenai tangan.
  6. Menahan atau menjepit bola antara lengan dan badan atau antara dua kaki.
  7. Bola mengenai loteng atau pembatas lainnya. 
Sistem Penghitungan Angka :
  1. Apabila penerima servis melakukan kesalahan atau tidak sanggup mengembalikan bola, angka menjadi milik tim yang melakukan servis. Lalu tim tersebut melakukan servis kembali.
  2. Angka kemenangan setiap set maksimum 21 angka, kecuali pada saat posisi angka kedua tim sama-sama 20, pemenang akan ditentukan pada saat selisih dua angka sampai batas akhir 25 poin.
  3. Memberikan kesempatan istirahat 2 menit masing-masing pada akhir set pertama atau kedua termasuk tie break.
  4. Apabila masing-masing regu memenangkan satu set, maka permainan akan dilanjutkan dengan set tie break dengan 15 poin kecuali pada posisi 14 sama, pemenang akan ditentukan pada selisih dua angka sampai batas akhirnya angka 17.
  5. Sistem perhitungan angka menggunakan reli poin (artinya : Tim yang melakukan servis langsung mendapat angka jika tim lawan melakukan kesalahan atau tidak dapat mengembalikan bola. Jika tim yang melakukan servis melakukan kesalahan atau tidak dapat mengembalikan bola maka bola berpindah servis ke tim lawan sekaligus mendapatkan angka, demikian seterusnya).
Pergantian Pemain
  1. Setiap regu hanya dapat melakukan 1 (satu) kali pergantian pemain dalam satu pertandingan.
  2. Pergantian pemain diperbolehkan setiap saat ketika bola mati melalui persetujuan wasit.
  3. Setiap regu boleh mengajukan dua pemain cadangan tetapi pergantian tetap hanya dilakukan untuk satu pemain.
  4. Pemain yang mendapat kartu merah dapat diganti dengan ketentuan belum ada pergantian pemain sebelumnya.
Posisi Pemain Pada Saat Servis :
  1. Sebelum permainan dimulai, kedua regu harus berada di lapangan masing-masing dalam posisi siap bermain.
  2. Dalam melakukan servis, salah satu kaki tekong berada dalam garis lingkaran servis.
  3. Kedua pemain apit dari pihak yang melakukan servis harus berada pada seperempat lingkaran di pojok depan lapangan. Apit kiri di sebelah kiri, apit kanan di sebelah kanan.
  4. Lawan atau regu penerima servis bebas bergerak di dalam lapangan sendiri.
Petugas Pertandingan :
Petugas-petugas yang terlibat dalam suatu pertandingan adalah :
  • 6 Orang juri (dewan hakim).
  • 1 orang wasit utama.
  • 1 orang asisten wasit.
  • 6 orang penjaga garis.
Hukuman
Pemain yang melanggar peraturan akan dikenakan sangsi atau hukuman dari wasit :
  1. Memperlihatkan sikap tidak sopan kepada pemain atau penonton juga pada wasit atas keputusan yang diambil.
  2. Mendebat wasit yang bertugas dengan keras mengenai suatu keputusan yang diambil.
  3. Meninggalkan lapangan permainan tanpa ijin dan persetujuan wasit yang memimpin pertandingan.
  4. Memberikan bola kepada pihak lawan dengan menggunakan kaki atau melemparkannya dengan keras.
  5. Berkelakuan tidak sopan selama permainan.
Sanksi atau Hukuman Wasit Bisa Berupa :  
Kartu Kuning, sebagai tanda peringatan kepada seorang pemain yang melakukan pelanggaran terhadap tata tertib seperti yang telah disebutkan.

Kartu Merah :
  • Apabila pemain telah menerima kartu kuning pada pertandingan yang sama.
  • Sikap kasar dan tidak sopan seperti memukul, menendang, meludah dan lain-lain.
  • Menggunakan kata-kata kotor atau mencaci maki.

INDUK ORGANISASI SEPAK TAKRAW 
Di Indonesia, organisasi pertama yang menaungi sepak takraw adalah Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia (PERSERASI). Organisasi tersebut didirikan pada tahun 1971. Pada tahun 1986 nama organisasi diubah menjadi Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia (PERSETASI). PERSETASI sendiri telah menjadi anggota International Sepak Takraw Federation (ISTAF) yang merupakan induk organisasi sepak takraw internasional, dan Asian Sepak Takraw Federation (ASTAF) yang merupakan induk organisasi sepak takraw Asia.

ANGKAT BESI (THE SPORT OF WEIGHTLIFTING)

ANGKAT BESI (THE SPORT OF WEIGHTLIFTING)

 

Angkat besi adalah cabang olahraga di mana setiap atlet unjuk kekuatan dalam mengangkat beban berat. Meski terlihat sederhana, angkat besi bukan sekedar olahraga mengangkat beban dari lantai ke atas kepala dalam satu atau dua gerakan. Justru, olahraga angkat besi membutuhkan kemampuan lebih dari itu. Seorang atlet angkat besi (lifter), dituntut memiliki kombinasi dari tenaga, kecepatan, teknik, konsentrasi, dan pewaktuan yang tepat.   

        Angkat besi termasuk olahraga populer saat ini. Terbukti, hampir di setiap pesta olahraga, angkat besi menjadi cabang olahraga yang selalu dipertandingkan. Meski tergolong olahraga berat, angkat besi bisa diikuti siapa saja, baik pria maupun wanita. Tentu saja dengan spesifikasi dan peraturan yang berbeda.


SEJARAH ANGKAT BESI  

Awalnya angkat besi bukanlah olahraga, melainkan salah satu tontonan dalam pertunjukan sirkus. Angkat besi mulai dikenal pada awal abad ke-19. Nama pengangkat besi yang tersohor waktu itu antara lain :
  • E. Sandow dari Jerman.
  • Arthur Saxon dari Jerman.
  • Louis Appolon dari Perancis.
Angkat besi pertama kali dapat dilihat di luar arena sirkus pada kejuaraan angkat besi yang diselenggarakan di London, Inggris tahun 1891. Setelah itu orang menganggapnya sebagai olahraga, bukan lagi sekedar tontonan. Olahraga ini pertama kali tercatat sdebagai cabang olahraga yang dipertandingkan secara resmi pada Olimpiade I tahun 1896 di Athena, Yunani. Kemudian pada dua Olimpiade berikutnya, yakni 1900 di Paris, Prancis dan 1904 di St Louis, Amerika Serikat, angkat besi juga dipertandingkan. Namun setelah itu angkat besi baru dipertandingkan lagi pada Olimpiade tahun 1920 di Antwerpen, Belgia.

        Sebelum Perang Dunia, Mesir, Perancis, dan Jerman selalu merajai arena angkat besi. Setelah itu, Amerika Serikat menjadi juara. Tetapi sejak tahun 1953, Uni Soviet dan Bulgaria selalu sebagai pemenang dalam berbagai pertandingan angkat besi di dunia. Hanya pada Olimpiade Los Angeles tahun 1984 nama atlet kedua negara itu tak ada dalam daftar pemenang karena hampir semua negara komunis memboikot Olimpiade itu.

        Pemain atau atlet olahraga angkat besi disebut dengan lifter. Atlet angkat besi umumnya mengenakan pakaian yang terbuat dari bahan kaos. Ia mengenakan ikat pinggang khusus yang lebar dan tebal di bagian pinggang belakang. Ikat pinggang ini berguna untuk melindungi atlet dari kemungkinan cedera. Selain itu, atlet juga mengenakan sepatu yang telapaknya tidak licin. Hal ini untuk menghindari terpeleset waktu mengangkat beban.

        Sebelum tahun 1985 angkat besi hanya dilakukan oleh atlet pria. Tetapi kini wanita pun mulai menyukainya, sehingga beberapa negara mulai mengikutkan atlet wanita dalam pertandingan. Indonesia sendiri mulai menyelenggarakan pertandingan angkat besi untuk wanita pada tahun 1987. Namun begitu, banyak kalangan yang menantang penyelenggaraan angkat besi untuk wanita ini. Sebab, angkat besi wanita dianggap menyalahi kodrat wanita dan tidak sesuai dengan budaya Indonesia.


Peralatan Angkat Besi 

Peralatan olahraga angkat besi tergolong sederhana. Peralatan utama yang digunakan hanyalah berupa beban yang disebut Barbel. Barbel terdiri atas sebuah tongkat palang, umumnya terbuat dari baja. Tongkat palang ini biasanya disebut Stang atau Bar. Pada kedua ujungnya dipasang beban berbentuk piringan besi. Sejak tahun 1968, piringan besi ini dilapisi dengan karet khusus, berfungsi sebagai pengaman seandainya terjadi kecelakaan. Beban piringan ini dapat ditambah atau dikurangi, sesuai dengan tahap angkatan. 

Piringan beban bermacam-macam ukurannya, mulai dari :
  • 25 Kilogram
  • 15 Kilogram
  • 5 Kilogram
  • 2,5 Kilogram, dan
  • 1,25 Kilogram 
Ketentuan mengenai berat tiap piringan itu ditetapkan oleh Federasi Angkat Besi Dunia (IWF). Dalam suatu pertandingan, yang memasang piringan-piringan beban pada stangnya adalah petugas panitia pelaksana. Seorang atlet tinggal menyebutkan berapa berat barbel yang ia kehendaki. Petugas akan memasang piringan besi pada tiap sisinya, dengan beban yang diminta.


Pembagian Kelas

Dalam angkat besi ada pembagian kelas berdasarkan berat badan. Hal ini dilakukan karena memang kemampuan seseorang untuk mengangkat beban selain ditentukan oleh kekuatan otot dan keterampilannya, juga dipengaruhi oleh berat badan. Secara alamiah, makin berat bobot badan si atlet, makin besar kemampuannya untuk mengangkat barbel.

Kelas yang dipertandingkan dalam Olimpiade :

Putra :                                                                     Putri :
          - Diatas 105 Kg                                                       - Diatas 75 Kg
          - 105 Kg                                                                  - 75 Kg
          - 94 Kg                                                                    - 69 Kg  
          - 85 Kg                                                                    - 63 Kg
          - 77 Kg                                                                    - 58 Kg
          - 69 Kg                                                                    - 53 Kg
          - 62 Kg                                                                    - 48 Kg
          - 56 Kg 


Jenis Angkatan Yang Dilombakan 

Berdasarkan cara mengangkatnya, olahraga angkat besi dibedakan menjadi dua jenis angkatan yang sering dilombakan, Yaitu :
  1. Angkatan Clean and Jerk, dan
  2. Angkatan Snatch.  

Angkatan Clean and Jerk 
Jenis angkatan clean and jerk adalah jenis angkatan langsung tanpa jeda, dimana atlet harus mengangkat beban dari lantai tanpa boleh menekuk lutut sampai kedua tangan mengangkat beban (barbel) lurus di atas kepala dengan posisi berdiri sempurna beberapa detik, sampai juri membunyikan bel tanda angkatan sah.

Snatch 
Jenis angkatan snatch, atlet mengangkat barbel dalam dua tahap. Pertama, mengangkat beban dari lantai sampai batas dada dengan posisi jongkok. Setelah jeda sebentar untuk mengambil ancang-ancang, atlet kemudian mengangkat barbel sampai kedua tangan lurus di atas kepala, dengan posisi berdiri sempurna beberapa detik, sampai juri membunyikan bel tanda angkatan sah.

        Kedua jenis angkatan di atas bisa dilombakan satu persatu, namun juga bisa digabung sehingga rekor atlet adalah penjumlahan beban maksimal dari total angkatan snatch dan clean and jerk  

        Dulu jenis angkatan angkat besi ada tiga, selain dua yang disebut di atas, satu lagi jenis angkatan yang disebut press. Tetapi, sejak 1973, jenis angkatan press tidak lagi dipertandingkan di Olimpiade


INDUK ORGANISASI ANGKAT BESI 

Organisasi induk dari olahraga angkat besi dunia yang diakui Komite Olimpiade Internasional (International Olympic Commitee/IOC) adalah International Weightlifting Federation (IWF). Organisasi ini didirikan pada tahun 1905 dan bermarkas di Budapest, Hongaria.

        Seperti halnya organisasi induk olahraga lainnya, IWF berperan dalam memajukan olahraga angkat besi seluruh dunia. Hingga tahun 2015, organisasi ini terdiri dari lebih 187 anggota.  

        Di Indonesia, badan yang menaungi olahraga angkat besi adalah PABBSI (Persatuan Angkat Berat Besi dan Binaraga Seluruh Indonesia). PABBSI didirikan tahun 1940, dengan tugasnya membina dan mengembangkan cabang olahraga angkat besi dan binaraga seluruh Indonesia.

GULAT (THE SPORT OF WRESTLING)

GULAT (THE SPORT OF WRESTLING)

 

Gulat merupakan salah satu cabang olahraga beladiri individu. Olahraga ini sarat dengan kontak fisik antara dua orang, dimana salah seorang pegulat harus menjatuhkan atau dapat mengontrol lawan mereka. Olahraga gulat memang identik dengan dua orang yang saling berhadapan dan berusaha untuk mengungguli lawannya dengan cara menarik, mendorong, membanting, menjegal, dan mengunci sampai punggung lawan menempel di atas matras.


SEJARAH GULAT

Gulat merupakan olahraga yang sudah sangat lama dikenal manusia. Asal-usul gulat dapat ditelusuri kembali sejak 15.000 tahun yang lalu melaui data-data sejarah. Sebuah relief yang terdapat dalam mitologi bangsa Babilonia dan Mesir menunjukkan aktivitas dan teknik-teknik para pegulat.

        Dalam dokumen bangsa Babilonia diceritakan tentang kemenangan seorang pahlawan yang menumpas kejahatan. Dengan menganalisis dokumen tersebut, ternyata diketahui bahwa mereka yang menjadi pahlawan dan pemenang itu telah mempraktekkan teknik gulat untuk mengalahkan musuhnya.

        Di jaman Mesir Kuno, pertarungan gulat menjadi upaya untuk menunjukkan kecakapan fisik dan kemampuan militer para tentara kepada para bangsawan. Wolfgang Decker, seorang peneliti olahraga di jaman  Mesir Kuno berpendapat bahwa gulat terutama sekali digunakan sebagai bentuk pelatihan bagi tentara.  

        Pada masa Yunani Kuno, gulat telah menjadi olahraga yang di pertandingkan dalam olimpiade kuno. Di Yunani saat itu banyak didirikan palaestra atau sekolah gulat. Orang Yunani bergulat dalam lubang pasir yang disebut skamma, dan kontestan masih tertutup oleh minyak dan dilapisi debu sebelum memasuki arena pertandingan.

        Selama abad pertengahan, gulat mencerminkan gaya hidup orang Eropa. Gulat tidak membutuhkan peralatan yang khusus dan semakin populer karena taruhan para penonton difasilitasi oleh pihak penyelenggara pertandingan.


DASAR PERMAINAN

Pembagian Kelas

Olahraga gulat dibagi dalam kelompok :
  1. Gulat Mini : 16 sd 12 tahun
  2. Gulat Anak-anak :13 sd 16 tahun.
  3. Gulat Yunior : 17 sd 20 tahun.
  4. Gulat Senior : di atas 20 tahun.


Gaya Gulat

Olahraga gulat mempertandingkan dua jenis gaya, yaitu gaya bebas dan gaya Yunani-Romawi. Gulat gaya bebas dan gaya Yunani-Romawi masing-masing meliputi kelas-kelas :
  • Kelas 48 kg                                        
  • Kelas 52 kg
  • Kelas 57 kg
  • Kelas 62 kg
  • Kelas 68 kg   
  • Kelas 74 kg
  • Kelas 82 kg
  • Kelas 90 kg
  • Kelas 100 kg
  • Kelas 100 kg + (over + 100 kg). 


        Batasan permainan untuk gaya bebas yaitu seorang pegulat diperbolehkan menangkap kaki lawan, mengkait kaki lawan, dan menggunakan seluruh bagian anggota badan untuk melakukan serangan. Dengan kata lain bahwa dalam gaya bebas, atlet diperbolehkan menggunakan seluruh anggota badan untuk melakukan serangan.

        Sedangkan dalam gaya Yunani-Romawi tidak boleh menyerang bagian tungkai baik dengan menggunakan tangan maupun kaki. Demikian pula tidak boleh menggunakan tungkai secara aktif dalam melakukan gerakan atau teknik serangan.

Gulat gaya bebas memiliki berbagai teknik serangan atas, yaitu :
  • Tangkapan Kaki.
  • Tangkapan Satu Kaki. 
  • Tangkapan Dua Kaki.
  • Tarikan Lengan. 
  • Bantingan Bahu.
  • Bantingan Leher. 
  • Bantingan Lengan.
  • Kayang Depan.
  • Kayang Samping.
  • Kayang Belakang. 
Gulat gaya Yunani-Romawi, memiliki berbagai teknik serangan atas, yaitu :
  • Bantingan Pinggang.
  • Bantingan Leher.
  • Bantingan Lengan.
  • Bantingan Sway.
  • Kayang Depan.
  • Kayang Samping.
  • Kayang Belakang, dll.
 
Aturan Pertandingan 
 
Pertandingan olahraga gulat dilakukan di atas matras, berukuran 12 x 12 meter sesuai dengan peraturan gulat Internasional. Pegulat selama bertanding harus memakai baju Internasional (Wrestlingsuit) sesuai dengan warna dari sudut mana dia berada, biru atau merah. Wasit berada di antara kedua pegulat di lingkaran tengah, satu tangan diluruskan ke depan, kemudian peluit dibunyikan dan lengan wasit ditarik kembali.
 
        Pada waktu bertanding, ketika kedua pegulat diam beberapa saat maka wasit berteriak "open" supaya daerah serangan dibuka untuk memberi kesempatan pada lawannya melakukan serangan. Setelah itu diharapkan kedua pegulat mengadakan kontak satu sama lain. Setelah kedua pegulat itu mengadakan kontak maka diharuskan adanya serangan salah satu pihak, kalau tidak maka wasit harus berteriak "action".
 
        Setiap kali wasit berteriak open, action, ataupun "contact", pegulat harus mengerjakan hal itu. Kalau pegulat tidak bereaksi maka wasit wajib menghentikan pertandingan dan memberikan peringatan kepada kedua pegulat. Bila hal ini terulang, seluruh juri wajib memberikan suatu angka hukuman.
 
 
INDUK ORGANISASI GULAT 
 
Induk Organisasi Dunia untuk gulat adalah Federation Internationale de Lutte Amateur (FILA). Sedangkan di Indonesia, Induk Organisasi Gulat yaitu Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI).

FUTSAL (THE SPORT OF FUTSAL)

FUTSAL (THE SPORT OF FUTSAL)

 

Pada dasarnya olahraga futsal tidak berbeda jauh dengan sepak bola. Bahkan bisa dibilang, futsal adalah versi mini dari sepak bola itu sendiri. Bila sepak bola dilakukan di luar ruangan, futsal dilakukan di dalam ruangan.

        Berbagai hal dalam permainan futsal sama persis dengan sepak bola, hanya saja, ada beberapa aspek permainan yang disesuaikan. Peraturan permainan futsal telah disepakati dalam asosiasi sepak bola internasional. Dengan kata lain, peraturan futsal mengikuti peraturan yang telah disepakati dalam FIFA. Adapun hal-hal yang diubah sesuai kondisi meliputi ukuran lapangan, ukuran berat dan bahan bola yang dipakai, lebar dan tinggi mistar gawang, periode permainan, dan jumlah pemain cadangan.


SEJARAH FUTSAL

Permainan futsal dipopulerkan oleh Juan Carlos Ceriani di Montevideo, Uruguay tahun 1930. Saat itu, bersamaan dengan Piala Dunia di Uruguay. Permainan baru tersebut diberi nama futebol de salao (bahasa Portugis) atau futbol sala (bahasa Spanyol) dengan makna yang sama, yaitu sepak bola ruangan. Dari kedua bahasa tersebut muncullah istilah baru, yaitu futsal.

        Pertandingan futsal internasional untuk pertama kali diselenggarakan dalam Piala Amerika Selatan I, tahun 1965. Dalam pertandingan tersebut, Paraguay keluar sebagai juara. Perebutan Piala Amerika tersebut berlangsung berturut-turut sampai tahun 1979, dan semua pialanya disapu bersih oleh Brasil.

        Kemudian, Brasil meneruskan dominasi juaranya dalam Piala Pan Amerika I, tahun 1980 dan 1984. Tahun 2002, olahraga futsal mulai masuk ke Indonesia. Olahraga ini mendapat sambutan, terutama mereka pecinta sepak bola. Kompetisi resmi tingkat Nasional di Indonesia mulai dilakukan tahun 2008 oleh Badan Futsal Nasional (BFN).


DASAR PERMAINAN  

Jumlah Pemain

Futsal dimainkan oleh dua tim. Jumlah pemain setiap tim maksimal 5 orang, dengan salah satunya adalah penjaga gawang. Jumlah pemain cadangan maksimal sebanyak 7 orang.

Perlengkapan Pemain

Perlengkapan pemain futsal sama dengan perlengkapan yang dipakai pemain sepak bola, yang meliputi :
  • Seragam atau pakaian
  • Celana pendek
  • Kaus kaki
  • Pengaman kaki (shinguard)
  • Sepatu

Lapangan Permainan


Lapangan futsal berbentuk persegi panjang. Permukaan lapangan harus rata dan tidak licin. Lantai biasanya dilapisi dengan rumput sintetis atau bahan dari kayu.

Ukuran lengkap lapangan futsal :
  • Panjang lapangan 25 sd 42 meter, lebar lapangan 15 sd 25 meter.
  • Lapangan ditandai dengan garis-garis yang berfungsi sebagai pembatas. Dua garis terluar yang lebih panjang disebut garis pembatas lapangan, dan dua garis yang lebih pendek disebut garis gawang.
  • Lebar seluruh garis adalah 8 cm.
  • Lapangan dibagi menjadi dua bagian pada bagian tengah lapangan. Titik tengah lapangan ditandai dengan sebuah titik. Titik tengah lapangan berada pada lingkaran tengah lapangan dengan jari-jari 3 meter. 
  • Daerah penalti, busur berukuran 6 meter dari masing-masing tiang gawang.
  • Titik penalti berada 6 meter dari garis gawang.
  • Titik penalti kedua berada 10 meter dari garis gawang.
  • Busur sudut lapangan memiliki jari-jari 25 cm.
  • Ukuran gawang : Tinggi 2 meter x Lebar 3 meter. 

Bola Yang Dipakai     

Bola futsal berbentuk bulat sempurna. Bahan yang dipergunakan adalah dari bahan kulit atau bahan lain yang layak untuk digunakan. Keliling bola futsal 62 sd 64 cm, berat bola 400 sd 440 gram, dan tekanan 0,4 sd 0,6 atm. Lambungan bola 55 sd 65 cm pada pantulan pertama.

Aturan Pertandingan

Aturan pertandingan futsal mengikuti olahraga sepak bola. Hal inipun telah disepakati oleh asosiasi sepak bola internasional, FIFA. Hanya saja, tidak semua aturan sepak bola diberlakukan dalam futsal. Ada beberapa aturan yang diubah.

        Adapun beberapa peraturan yang diubah tersebut salah satunya terkait waktu permainan futsal. Pertandingan futsal berakhir dalam dua babak. Durasi setiap babak adalah 20 menit. Durasi dari salah satu babak dapat diperpanjang untuk menentukan pemenang jika terjadi seri. Tim diperbolehkan meminta time-out selama 1 menit dalam sebuah babak pertandingan.

Kondisi-kondisi untuk mendapatkan time-out adalah :
  • Pelatih meminta untuk time-out selama 1 menit.
  • Time-out akan diberikan pada tim yang sedang menguasai bola.
  • Penjaga waktu mengijinkan untuk time-out ketika bola keluar dari lapangan permainan dengan menggunakan sebuah peluit atau tanda lain yang berbeda dengan tanda wasit pertama.      
  • Saat time-out pemain berada dilapangan. Jika menerima instruksi dari official maka dilakukan pada garis pembatas sejajar dengan lapangan. Hal tersebut dikarenakan official tidak boleh memasuki batas lapangan.
  • Tim yang tidak meminta time-out pada babak pertama maka tim nya akan tetap hanya mendapatkan satu kali time-out selama babak kedua.

Wasit Pertandingan   

Wasit dalam pertandingan futsal terdiri atas dua orang dan satu penjaga waktu. Wasit memiliki kewenangan penuh untuk menegakkan peraturan permainan, sejak ia memasuki lapangan sampai meninggalkan lapangan permainan. Berbeda dengan sepak bola, wasit futsal tidak boleh memasuki arena lapangan, hanya boleh diluar garis lapangan saja, terkecuali jika ada pelanggaran-pelanggaran yang memang menuntut wasit memasuki lapangan.


INDUK ORGANISASI FUTSAL

Olahraga futsal dinaungi oleh organisasi yang juga menaungi sepak bola, baik di tingkat Nasional maupun Internasional. Artinya, futsal Internasional berada di bawah Federation Internationale de Football Association (FIFA). Sedangkan secara Nasional, futsal berada dibawah naungan PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia).