PERANAN MASSAGE DALAM KEHIDUPAN GLOBAL SEBAGAI PANDUAN SISTEMATIS

PERANAN MASSAGE DALAM KEHIDUPAN GLOBAL SEBAGAI PANDUAN SISTEMATIS

 

Pengertian dan Macam-Macam Massage

Pengertian massage didefinisikan sebagai "Panduan sistematis atau manipulasi yang terorganisir dari jaringan lunak tubuh dengan gerakan-gerakan seperti mengusap, meremas, menekan, memutar, dan menampar, untuk tujuan terapi seperti mempromosikan sirkulasi darah dan getah bening, relaksasi otot, bantuan dari rasa sakit, pemulihan keseimbangan metabolik, dan manfaat lain, baik fisik dan mental" (Beck, 1994).

Massage Therapy adalah istilah yang dipilih oleh para praktisi bersertifikat nasional dan / atau berlisensi negara. 

Sejarah massage salah satu bentuk pengobatan tertua di dunia. Pijat pertama kali dipraktekkan secara terstruktur di Tiongkok dan Mesopotamia lebih dari 5000 tahun yang lalu. Seni massage telah akrab dengan para praktisi kesehatan pada masa Yunani kuno, hal ini dibuktikan oleh tulisan Hipokrates yang dianggap sebagai bapak pengobatan pada abad ke-5 sebelum masehi, yaitu "the way of health is a scented bath and on oiled massage every day" (cara untuk sehat adalah dengan berendam dalam bak yang diberi wewangian dan pijat dengan minyak setiap hari).


Jenis-Jenis Massage dari Seluruh Dunia antara lain :

1. Shiatsu

Adalah bentuk kuno dari pijat dengan titik penekanan, yang telah dipraktekkan berabad-abad di Jepang. Berdasar pada prinsip untuk menekan titik akupuntur dengan tujuan meningkatkan kelancaran alur energi di seluruh tubuh. Pijat ini biasanya dilakukan tanpa perlu melepas pakaian. 

2. Biodynamic Massage  

Terapi ini mengkombinasikan pijat dengan elemen olah tubuh dan perkembangan psikologi. Association of Biodynamic Massage Therapist adalah organisasi tempat para terapis pijat biodinamik bernaung. Asosiasi ini juga menerbitkan jurnal dua kali dalam setahun yang dapat diakses di http://www.ahbmt.org/journal.html 

3. Reflexology  

Pijat yang dikhususkan pada area tangan dan kaki. Digunakan untuk mendiagnosa sekaligus mengoreksi ketidakseimbangan dalam tubuh. Ide di balik Refleksologi tidak baru pada kenyataannya, refleksologi telah dipraktekkan pada 2330 SM oleh kebudayaan Mesir. Refleksologi seperti yang kita kenal sekarang pertama kali diteliti dan dikembangkan oleh Eunice Ingham, pelopor bidang ini. Buku pertamanya pada subyek tersebut adalah diterbitkan pada tahun 1938. Dan sejak 1942, lokakarya refleksi telah dilakukan sepanjang tahun. Penggunaan refleksologi dalam perawatan medis semakin meningkat akhir-akhir ini. Laporan terbaru termasuk penggunaan dalam bidang persalinan, perawatan kebidanan, layanan ginekologi, pasca perawatan bedah, perawatan intensif, perawatan paliatif dan dukungan pasien. Di Indonesia sendiri bisnis pijat refleksi sedang menjadi trend.

4. Sports Massage 

Jenis terapi ini menargetkan untuk melenturkan sendi yang kaku, melemaskan otot dan mengembalikan kekenyalan otot. Penelitian hasil kerja Duke University dengan para peneliti Touch Research Institute of the University of Miami School of Medicine mengukur perubahan dalam kadar endorfin dan serotonin setelah pijat olahraga, yang dapat mengurangi rasa sakit dan berkontribusi terhadap menurunnya tingkat nyeri otot onset tertunda. Terapis pijat olahraga harus terbiasa dengan setiap otot, kelompok otot dan bagaimana mereka dipengaruhi oleh gerakan-gerakan tertentu dan menekankan olahraga masing-masing mereka juga dilatih dalam menggunakan sesuai hydrotherapy dan cryotherapy. Olahraga terapi pijat sering didasarkan pada Deep Swedish Massage Muscle-specifiapplications of the strd effeurage, petrissage, vibration, and tapotement techniquestheir way to even greater success.    
      
5. Therapeutic Massage

Jenis Pijat yang menenangkan ini tersusun dari sentuhan yang menyamankan dan pijatan. Sekarang pijatan ini digunakan secara luas baik dalam pengobatan konvensional maupun alternatif dengan tujuan meredakan kesakitan pada fisik ataupun keluhan-keluhan tubuh lainnya. Baru-baru ini ada study yang menyatakan bahwa pijatan ini membantu pemulihan pasien serangan jantung dan untuk menyamankan pasien yang mengidap kanker. Therapeutic Massage melibatkan manipulasi struktur jaringan lunak tubuh. Ini menenangkan dan menyamankan, dan membantu dalam pengurangan stres, dan mungkin meningkatkan tingkat kepulihan tubuh dari cedera dan penyakit. Bekerja sama dengan Duke University, para peneliti Touch Research Institute of the University of Miami School of Medicine mengukur tingkat biokimia tubuh setelah terapi pijat dan menemukan penurunan dramatis kadar kortisol, norepinefrin dan dopamin.

6. Baby Massage

Berupa usapan-usapan lembut yang secara umum bertujuan menyehatkan dan membahagiakan. Studi baru-baru ini menunjukkan bahwa pijat bayi membuat berat badan bayi lebih cepat naik. Pijat dapat dilakukan oleh terapis atau orangtua yang telah mendapat pelatihan.  

7. Pijat di Indonesia

Javanese massage dan Balinese massage adalah dua pijat tradisional Indonesia yang terkenal di mancanegara. Bahkan terdapat spa bagi pijat ini di luar negeri. Contohnya adalah Javanese massage Hut di Singapura, dan beberapa spa di London yang menyediakan menu Balinese massage seperti Madara spa di Waterloo dan St.Pancrass di King Cross. Ciri khaas pijat Tradisional Indonesia ini adalah penggunaan essential oil yang berlimpah.

8. Segment Massage 

Jenis massage ini ditujukan pada orang yang menderita sakit tertentu dan dengan segment massage pasien tersebut dapat disembuhkan. Misalnya pusing, terkilir susah BAB dan sebagainya.

9. Cosmetic Massage 

Massage ini ditujukan untuk memelihara kecantikan.


Manfaat Dalam Massage

Massage sangatlah bermanfaat bagi masyarakat umum karena dengan begitu tubuh kita setelah beraktifitas akan mengalami pemulihan jika seorang Masseur (pemijat laki-laki) ataupun Masseus (pemijat perempuan) melakukan massage dengan baik dan benar kepada pasiennya.

Pada dasarnya Massage sendiri memiliki beberapa tujuan umum antara lain :
  1. Membantu menaikkan kondisi fisik agar menjadi lebih fit. Dengan begitu kita bisa mengetahui bahwa massage mempengaruhi organ atau alat-alat tubuh seperti kulit, otot, peredaran darah, jaringan syaraf, dll.
  2. Berfungsi sebagai pemanasan badan (warming up) hal ini dimaksudkan dapat mengurangi cedera saat beraktifitas.
  3. Mempercepat proses penyembuhan cedera ringan, misalnya terkilir, penegangan otot, kram, sesak nafas, kekakuan gerak dan seterusnya.
  4. Bagi seorang masseus atau masseur, massage bisa menjadi lapangan pekerjaan.
Dari beberapa tujuan umum massage diatas kita bisa mengetahui bahwa massage berpengaruh terhadap tubuh.      


Perlu kita ketahui bersama bahwa pengaruh massage terhadap tubuh antara lain : 
  • Terhadap Kulit
          Hal ini dimaksudkan untuk memperbaiki fungsi kelenjer yang terletak dibawah kulit,
          disisi lain memperbaiki peredaran darah setempat agar menjadi lancar. 
  • Terhadap Pembuluh Darah dan Lymphe
          Memperlancar peredaran darah dalam pembuluh darah yang berdinding tipis, 
          mempertinggi daya pelintasan dari pembuluh darah. 
  • Terhadap Otot
          Maksudnya bahan-bahan yang menimbulkan kelelahan otot mudah diangkut dan
          dikeluarkan dari dalam tubuh. 
  • Terhadap Persendian
          Hal ini dimaksudkan dengan massage gerakan persendian makin tambah luwes
  • Terhadap Urat atau Tendon
          Urat dapat lebih mudah menjalankan fungsinya.

Jadi masseur atau masseus dalam melakukan massage tidak dilakukan dengan sembarangan tapi perlu memperhatikan hal-hal yang telah disebutkan diatas sehingga pasien tidak merasa sakit setelah melakukan massage tetapi mendapatkan kebugaran jasmaninya.   

Hal-hal yang menjadi pertanyaan umum atau masyarakat tentang kapan dan berapa kali dalam melakukan massage. Hal ini tidak menjadi masalah selagi badan terasa payah, pegal, masuk angin, capek/letih, dan seterusnya, maka massage bisa dilakukan. Bagi seorang olahragawan dan olahragawati, massage bisa diberikan sebelum dan sesudah latihan atau pertandingan, massage ini dilakukan hanya untuk bagian-bagian tubuh yang paling banyak digunakan pada saat latihan atau pertandingan. Jadi bagi para masseur atau masseus harus teliti dalam melakukan massage karena kalau tidak pasien akan mengalami cedera.

Selain mengetahui keadaan pasien, masseur atau masseus dalam memperlancar melakukan massage perlu memperhatikan hal-hal berikut. Penggunaan minyak atau alat pelicin antara lain: bedak, minyak goreng, vasseline (remazon dan lain-lain), parafin, embrocatie (emulsio minyak dari sabun dan air kapur) perlu diketahui bahwa tidak semua pasien menggunakan minyak atau pelicin yang disebutkan diatas, karena ada pasien yang alergi dengan pelicin atau minyak tertentu. Kalau terjadi hal demikian masseur atau masseus langsung membersihkannya dan mengganti pelicin atau minyak baru yang intinya pasien tidak terganggu dengan apa yang kita gunakan untuk melakukan massage. Hal yang perlu diperhatikan bagi seorang masseur atau masseus tentang alat pelicin yang baik adalah:
  • Yang tidak merusak kulit
  • Yang tidak cepat menguap  
  • Yang tidak berbau tajam sehingga mengganggu pasien
  • Jangan tertinggal pada kulit setelah selesai massage, karena dapat mengganggu pori-pori pada kulit.
Bagi seorang masseur atau masseus, pasien harus dalam keadaan bersih dan otot dikendorkan agar tidak menggangu dalam melakukan massage. 
         

Jenis-Jenis Manipulasi/Grip Dalam Massage

Secara umum manipulasi atau grip yang perlu diperhatikan oleh seorang masseur atau masseus agar pasien dapat merasakan kesegaran dan sehat kembali adalah :
  1. Gosokan (eflurage)
          Memberikan rangsangan pada saraf dan jaringan-jaringan dibawah kulit. Tujuannya
          memperlancar kerja pembuluh darah balik (Vena), menaikkan suhu badan. 

      2. Pijatan (petrissase)  
          
          Menghancurkan sisa pembakaran dan melemaskan kekakuan dalam jaringan. Tujuannya
          memudahkan pengangkutan.

      3. Goncangan (Shaking)

          Menempatkan kembali bagian tubuh yang ada dibawah otot pada tempatnya semula. 
          Tujuannya memudahkan pengaliran/pertukaran zat dalam bagian tersebut.

      4. Pukulan (Topotement)

          Mempengaruhi tonuf syaraf vegetative (tak sadar) pada jaringan prifeer/tepih. Tujuannya
          mempertinggi tonus otot memperlancar peredaran darah.

      5. Gerusan (Friction)

          Menghancurkan bekuan dan pengerasan dalam jaringan ikat dan otot. Tujuannya
          memperlancar siklus peredaran darah dan pertukaran zat. 

      6. Gosokan Menyilang Otot  (Walken)

          Maksud dan tujuan sama dengan eflurage hanya beda pelaksanaan. Dilakukan pada
          otot yang lebar dan dilakukan dengan menyilang otot.

      7. Getaran (Vibration)

          Merangsang syaraf bagian dalam agar mempengaruhi bagian-bagian yang penting.

      8. Menggelintir Kulit (Skin Rolling)

          Melepaskan kulit dari jaringan ikat dan melebarkan pembuluh kapiler/pembuluh rambut 
          dibawah kulit. Tujuannya mempertinggi tonus, memperbaiki pertukaran zat dan 
          pertukaran darah dibawah kulit.
         
      9. Mengerut (Stroking)

          Mencari atau mengetahui kelainan jaringan dan mempengaruhi syaraf vegetative
          dibawah kulit. Tujuannya melemaskan jaringan agar sirkulasi darah lancar dan pertukaran
          zat menjadi lancar juga.